Kamis, 13 Desember 2012

praktiikum 1. respirasi


LAPORAN PRAKTIKUM I
RESPIRASI
PEMERIKSAAN SPIROMETRI DENGAN:
MERA EV, COLLINS, ROTARY, DAN PEMERIKSAAN PEAK FLOW METER



KELOMPOK 6 : Anggota :




Akademi Keperawatan Widya Husada
SEMARANG
2012

PRAKTIKUM 1
RESPIRASI
PEMERIKSAAN SPIROMETRI DENGAN :
MERA EV, COLLINS, ROTARY
PEMERIKSAAN PEAK FLOW METER



TUJUAN UMUM :
1.Mahasiswa dapat mengetahui prinsip-prinsip penilaian fungsi paru pada manusia.
2. mahasiswa dapat mengetahui kegunaan alat – alat respirasi
TUJUAN KHUSUS :
Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan kapasitas ventilasi paru seseorang terutama untuk mengetahui :
1.       Vital capacity (VC)
2.       Forced expiratory volume in one second (FEV₁) yaitu volume udara yang di ekspirasikan pada detik pertama.
3.       Maximum Expiratory Flow Rate (MEFR)
4.       Inspiratory reserve volume.
5.       Ekspiratory reserve volume.

ALAT DAN BAHAN :
Spirometer : Mera EV, Collins, Rotary, Autospiro, beserta kelengkapannya.

CARA KERJA :
A.      Spirometer MERA – EV
Bagian-bagian dari “MERA EV – Spirometer”
                Spirometer biasa di lengkapi alat untuk mencatat volume udara, juga terdapat perlengkapan untuk mencatat perubahan waktu. Alat ini mempunyai berat lebih kurang 2,5 kg, hampir keseluruhannya terdiri atas logam (metal), kecuali mouth piece (plastic), bellows (sebuah balon dari karet) yang bias mengembang.
                Bila kita meniupkan udara kedalam  spirometer ini, balon akan mengembang dan mendesak pelat metal. Pada pelat metal ini melekatlah sebuah tangkai pencatat. Dengan adanya gerakan pelat metal, maka akan ikut menggerakan pula tangkai pencatat. Gerakan pelat metal atau membesarnya balon, akan diproyeksikan oleh pena pencatat pada kertas.

Bagian-bagian lain dari spirometer ini adalah :
1.       Basis (metal)
2.       Pelat metal yang dapat bergerak bebas
3.       Tangkai  pencatat
4.       Pena pencatat (yang bias disetel)
5.       Kertas pencatat (yang berskala)
6.       Tempat memasang kertas (paper frame)
7.       Dua buah tombol untuk mengatur waktu serta menyetel letak paper frame (manual timer dan push button). Alat ini mempunyai dead space sebesar 200ml.

Prinsip kerja “MERA EV – SPIROMETER”
                Dengan meniupkan udara (ekspirasi) kedalam alat ini lewat pintu masuk (mouth piece), maka balon akan mengembang, dan akan mengangkat / menggerakan pelat metal. Seperti kita ketahui bahwa lebar (luas) gerak pelat metal ini adalah sebanding dengan jumlah (volume) udara yang tertiup masuk ke dalam balon. Pena pencatat yang melekat pada pelat metal dengan sendirinya akan ikut bergerak dan menggoreskan gambaran pada kertas pencatat. Ini merupakan gambaran (pencatat) mengenai  volume  ytang ditiupkan masuk kedalam balon. Pada saat sama kertas pencatat juga bergerak ke suatu arah (kekiri) dengan kecepatan yang konstan (diatur dengan menekan sebuah tombol). Dengan demikian perubahan-perubahan dari jumlah udara yang ditiupkan dapat dicatat.
Kertas pencatat (lihat gambar) :
                Dipakai kertas khusus dengan ukuran tertentu, yang telah diberi garis-garisatau kotak-kotak untuk menyatakan satuan ukuran pada pencatatan. Sumbu horizontal untuk pencatatan waktu, terbagi atas 6 bagian besar oleh garis tebal, yang masing-masing bagian terbagi lagi atas 10 bagian kecil oleh garis yang lebih tipis. Satu bagian besar (dibatasi oleh 2 buah garis tebal vertical) berarti menunjukan waktu 1 detik, maka tiap 1 bagian kecil menunjukkan waktu 0,1 detik.
                Sumbu vertical untuk pencatatan besarnya volume udara yang masuk kedalam balon spirometer. Dimulai dari angka 0.2 – 4,5 yang menunjukkan volume udara mulai dari 200-4500 ml.

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada persiapan pemeriksaan :
1.       Letakkan alat ini sedemikian sehingga tempat memasukkan udara (air inlet ) menghadap kearah depan.
2.       Pasanglah kertas pencatat pada tempat yang telah dtentukan,masukakan lubang kertas  pada paku yang tersedia.
3.       Sebelum pencatatan,pena pencatat harus terletak (menunjuk) secara tepat pada garis terbawah dari sumbu horizontal.
4.       Sebelum memulai pemeriksaan,cobalah tempat memasang kertas (paper frame ) digerakkan kekanan dan kekiri untuk mengetahui apakah gambaran pena pencatat itu berjalan sejajar dengan sumbu horizontal,maka betulkanlah letak kertas pencatat.
5.       Putarlah tombol waktu (manual timer) sesuai dengan arah panah,sehingga tempat memasang kertas (paper frame ) bergerak kearah kekiri.
6.       Letakkan mouth piece pada air inlet.
7.       Selesai pemeriksaan,lepaskan mouth piece dan letakkan spirometer sehingga air inlet miring menghadap kebawah.

Cara pemeriksaan :
1.       Sebelum pemeriksaan,catatlah : jenis kelamin, umur (tahun),tinggi badan (cm),dan berat badan (kg )dari orang yang akan diperiksa. Dengan ukuran2 bagian ini,dapat dihitung harga perkiraan vital capacity (estimated value ) dari orang yang diselidiki dengan menggunakan nomogram dari Baldwin atau dari rumus dibawah ini.
Rumus untuk menghitung VC Vital Capacity :
V.C.  laki2  : ( 27.73 – 0.112 x umur ) x TB (cm )
V.C. Wanita : (21.78 – 0.101 X umur ) x TB (cm )
 
                                                                                                                                                                     

2.       Orang yang akan diperiksa disuruh dengan posisi berdiri atau setengah duduk.
3.       Semua pakaian dan barang – barang yang melekat pada tubuh hendaknya dilepaskan, untuk memudahkan seseorang mengadakan gerakan pernafasan. Sebaiknya sebelum pemeriksaan, orang yang akan diperiksa disuruh tiduran ( berbaring ) selama 15 menit.
4.       Arti percobaan ini serta cara-cara pemeriksaan yang akan dilakukan hendaknya diterangkan kepada orang yang akan diperiksa sebelum dimulai pemeriksaan.
5.       Rangkaian urutan pemeriksaan :
a.       Putarlah tombol waktu (manual timer ) kekanan sesuai dengan arah panah sampai mencapai titik permulaan (starting position ).
b.      Kemmudian orang percobaan disuruh memegangi spirometer tersebut dari arah belakang alat, dalam posisi horizontal.
c.       Sebelumnya orang percobaaan disuruh bernafas secara normal (irama dan kedalaman nafas yang normal ).
d.      Suruhlah orang percobaan inspirasi maksimum,kemudian baru menempatkan mulutnya ke mouth-piece,sesudah itu baru disuruh menghembuskan udara pernafasan kedalam spirometer.
e.      Bersamaaan dengan mulai menghembuskan udara pernafasan tersebut tekanlah starting button terus menerus sampai pemeriksaan selesai atau sampai orang percobaan berhenti mengadakan gerakan (pernafasan ) ekspirasi. Cara penghembusan udara pernafasan hendaknya secara langsung (tidak bole terputus-putus ), sekuat-kuatnya (komplet) dan secepatnya.
f.        Ulangi percobaan ini sedemikian,tanpa menekan starting button,sehingga kertas pencatat akan tetap. Ini untuk mengetahui besarnya harga vital capacity.
g.       Sesudah selesai,lepaskanlah mouth-piece dari mulut.
h.      Bila orang percobaan kurang koooperatif atau bila hasilnya meragukan ,maka ulangilah percobaan sekali lagi. Untuk percobaan ulangan,maka geserlah ujung ppena pencatat sedikit kearah kanan,yang berarti riginal point akan bergeser kekanan pula.
i.         Jangan lupa menuliskan nama orang yang diperiksa pada kertas pencatat.

Cara Menghitung Hasil Pemeriksaan :
1.       Menghitung  Estimated Vital Capacity atau Predicted Vital Capacity.
Dihitung dengan rumus atau dengan Nomogram dari BALDWIN. Kalau memakai Nomogram, maka dengn mistar buatlah garis byang mennnghubungkan antara umur (menurut jenis ) dengan tinggi badan . Titik potong pada garis (skala ) di tengah menunjukkan harga Estimated Vital Capacity (EVC) orang percobaan. Hasilnya bisa dicookkan dengan menghitung memakai rumus.
2.       Observed Vital Capacity : Vital Capacity yyyang didapat dari percobaan
Diukur dengan spirometer,dimana sebelumnya orang percobaan mengadakan inspirasi maksimum kemudian mengeluarkan semua udara pernafasan kedalam spirometer,dan pada pencatatan digunakan kertas pencatat yang tetap ( starter button tidak ditekan).Biasanya harganya lebih besar daripada Forced Vital Capacity.
3.       Vital Capacity Ratio : harga persen dari perbandingan antara Observed Vital Capacity dengan Predicted Vital Capacity.
4.        Forced Vital Capacity (FVC) : Vital Capacity yang diperoleh apabila ekspirasinya merupakan suatu gerakan dan respirasi maksimum . Bandngkan hasil dengan FVC hasil perhitungan dengan rumus.
5.       Forced Vital Capacity Ratio : harga persen dari perbandingan antara Forced Vtal Capacity dengan Predicted Vital Capacity
6.       Forced Expiratory Volume (FEV) adalah Vital Capacity tiap satuan waktu.
Biasanya dicari harga Forced Expiratory Volume satu detik (FEV1) .
Carilah titik pada kurve sesudah orang percobaan mengadakan expirasi dengan satu gerakan cepat dari respirasi maksimum selama 1 detik, yang dihitung mulai permulaan gerakan pernafasan (titik permulaan ). Berapakah volume udara titik tersebut ? ( FEV1)
7.      Forced Expiration Volume Ratio :
a.      Harga persen dari perbandingan : FEV₁ / FVC ( menurut GAENSLER).
b.      Harga persen dari perbandingan : FEV₁ / VC ( menurut TIFFENAU ).


Diketahui             :  TB = 173 cm, Umur = 18 tahun.OVC = 4050 cc
1.       EVC  laki – laki    :  ( 27,73 – 0,112 x 18 ) x 166
                                                                :  ml
Jadi, EVC laki – laki adalah  atau  ml.
2.       OVC = 4050 cc

Ditanyakan         :  3.  VCR
                                   4.  FVC
                                   5.  FVCR %
                                   6.  FEV₁
                                   7a.FEVR₁ % gaensler
                                     b.FEVR₁ % tiffenau
Jawab                   :   3. VCR
                           4. FVC  4000 ml
                           5. FVCR
                           6. FEV₁
                            7a.FEVR₁ %    , gaensler
                               b.FEVR₁ %   , tiffenau                                        

Diketahui         :  TB = 153, Umur = 17 tahun.
1.      EVC perempuan  :  ( 21,78 – 0,101 x 17 ) x 155
                                                     :  3069,639 ml
Jadi, EVC perempuan adalah 3069,639 atau 3070 ml.
2.      OVC = 1850 cc
Ditanyakan         :  3. VCR
                                   4. FVC
                                   5. FVCR %
                                   6. FEV₁.
                                    7a. FEVR₁ % gaensler
                                      b. FEVR₁ % tiffenau
Jawab              :  1. VCR
                            2. FVC = 1700 ml                                                                                                                                 3. FEV₁ = 1700 ml
                            4. FVCR %                                                                            5. FEVR₁ %                                                                   6. FEVR ₁ %                                                          
                                                                                                                                                                                                                       






                                                                                                                                                           




                                                                                                                                                                                   
B. Spirometer Collins
Cara Kerja
1.      Spirometer diisi udara biasa secukupnya (dilakukan oleh petugas laboratorium).
2.      Masukan mouth-piece ke dalam mulut. Pada waktu ini orang percobaan masih bernafas dengan udara luar dan mengeluarkan nafas ke udara luar. Arah masuk dan keluarnya udara diatur melalui kran simpang tiga.
3.      Kemudian puterlah kran simpang tiga sedemikian rupa sehingga orang percobabn bernafas dari paru kedalam spirometer (tanpa diketahui oleh orang percobaan bernafas dari  paru kedalamm spirometer (tanpa diketahui oleh orang percobaan).
4.      Buatlah pencatatan dari gerakan pernafasan sampai terlihat pada grafik dalamnya dan frekwensi pernafasan sudah konstan (pernfasan normal).
5.      Tentukan frekwensi pernafasan normal tersebut dan terbesar dari Tidal Volume.
6.      Kemudian suruhlah orang percobaan melakukan inspirasi maximal yang disusl dengan expirasi maximal. Kerjakan hal ini sampai 3 kali.
7.      Tentukan dari grafik yang Sdr. Peroleh:
a.    Vital capacity
b.      Inspiratory reserve volume
c.       Expiratory reserve volume
8.      Bandingkanlah Vital Capacity (VC) yang didapat dengan percobaan dengan VC perhitungan menurut rumus:
I.                   VC (liter) untuk pria
VC (liter) untuk wanita
II.                VC (ml) untuk pria
VC (ml) untuk wanita


Rumus untuk menghitung FCV (Forced Vital Capacity):
FVC (liter) untuk pria       = (0.051 x TB cm) – (0.025 x umur dalam tahun) – 3.55
FVC (liter) untuk wanita = (0.033 x TB cm) – (0.023 x umur dalam tahun) – 1.40


Rumus unntuk menghitung luas permukaan badan (BSA = Body Surface Area)
Luas permukaan badan ( ) = 0.007184 x x


                                                                                                                                                            Luas Permukaan Badan
            I. VC   
             II. VC  
FVC                                                                                                                                                                 
   Cara lain untuk menentukan Luas Permukaan Badan adalah menggunakan Nomogram Dubois
D. PEMERIKSAAN PEAK FLOW RATE

CARA KERJA:
               Peak Flow Meter (PFM) adalah alat untuk mengukur jumlah aliran udara dalam jalam nafas (PFR), digunakan untuk memonitor kemampuan untuki menggerakkan udara, dengan menghitung aliran udara bronki dan untuk mengetahui adanya obstruksi jalam nafas. Nilai PFR dapat dipengaruhi oleh beberapa factor misalnya posisi tubuh, usia, kekuatan otot pernafasan, tinggi badan, dan jenis kelamin. Peak Flow Meter (PFM) mengukur jumlah aliran udara dan jalan nafas.
               Peak Flow Meter (PFM) adalah kecepatan (laju) aliran udara ketika seseorang menarik nafas penuh, dan mengeluarkannya secepat mungkin. Agar uji (tes) ini menjadi bermakna, orang yang melakukan uji ini harus mampu mengulangnya dalam kelajuan yang sama, minimal sebanyak tiga kali.

Cara pemeriksaan:
1.      Bersihkan mouth piece PFM dengan alcohol
2.      Posisikan penanda volume pada tanda “nol” (skala terbawah)
3.      Genggam PFM dengan tangan seperti meniup terompet
4.      Ambil nafas dalam dan tiup kedalam spidometer sekuat-kuatnya
5.      Baca pada volume PFR skala yang ditunjukkan oleh penanda volume.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar