LAPORAN PRAKTIKUM I
RESPIRASI
PEMERIKSAAN SPIROMETRI DENGAN:
MERA EV, COLLINS, ROTARY, DAN PEMERIKSAAN PEAK FLOW
METER
KELOMPOK 6 : Anggota :
Akademi Keperawatan Widya Husada
SEMARANG
2012
PRAKTIKUM 1
RESPIRASI
PEMERIKSAAN SPIROMETRI DENGAN :
MERA EV, COLLINS, ROTARY
PEMERIKSAAN PEAK FLOW METER
TUJUAN UMUM
:
1.Mahasiswa
dapat mengetahui prinsip-prinsip penilaian fungsi paru pada manusia.
2. mahasiswa
dapat mengetahui kegunaan alat – alat respirasi
TUJUAN
KHUSUS :
Mahasiswa
dapat melakukan pemeriksaan kapasitas ventilasi paru seseorang terutama untuk
mengetahui :
1.
Vital
capacity (VC)
2.
Forced
expiratory volume in one second (FEV₁) yaitu volume udara yang di
ekspirasikan pada detik pertama.
3.
Maximum
Expiratory Flow Rate (MEFR)
4.
Inspiratory
reserve volume.
5.
Ekspiratory
reserve volume.
ALAT DAN
BAHAN :
Spirometer :
Mera EV, Collins, Rotary, Autospiro, beserta kelengkapannya.
CARA KERJA :
A. Spirometer MERA – EV
Bagian-bagian dari “MERA
EV – Spirometer”
Spirometer
biasa di lengkapi alat untuk mencatat volume udara, juga terdapat perlengkapan
untuk mencatat perubahan waktu. Alat ini mempunyai berat lebih kurang 2,5 kg,
hampir keseluruhannya terdiri atas logam (metal), kecuali mouth piece
(plastic), bellows (sebuah balon dari karet) yang bias mengembang.
Bila
kita meniupkan udara kedalam spirometer
ini, balon akan mengembang dan mendesak pelat metal. Pada pelat metal ini
melekatlah sebuah tangkai pencatat. Dengan adanya gerakan pelat metal, maka
akan ikut menggerakan pula tangkai pencatat. Gerakan pelat metal atau
membesarnya balon, akan diproyeksikan oleh pena pencatat pada kertas.
Bagian-bagian lain
dari spirometer ini adalah :
1.
Basis (metal)
2.
Pelat metal yang dapat bergerak bebas
3.
Tangkai
pencatat
4.
Pena pencatat (yang bias disetel)
5.
Kertas pencatat (yang berskala)
6.
Tempat memasang kertas (paper frame)
7.
Dua buah tombol untuk mengatur waktu serta
menyetel letak paper frame (manual timer dan push button). Alat ini mempunyai
dead space sebesar 200ml.
Prinsip kerja “MERA EV – SPIROMETER”
Dengan meniupkan udara (ekspirasi)
kedalam alat ini lewat pintu masuk (mouth piece), maka balon akan mengembang,
dan akan mengangkat / menggerakan pelat metal. Seperti kita ketahui bahwa lebar
(luas) gerak pelat metal ini adalah sebanding dengan jumlah (volume) udara yang
tertiup masuk ke dalam balon. Pena pencatat yang melekat pada pelat metal
dengan sendirinya akan ikut bergerak dan menggoreskan gambaran pada kertas
pencatat. Ini merupakan gambaran (pencatat) mengenai volume
ytang ditiupkan masuk kedalam balon. Pada saat sama kertas pencatat juga
bergerak ke suatu arah (kekiri) dengan kecepatan yang konstan (diatur dengan
menekan sebuah tombol). Dengan demikian perubahan-perubahan dari jumlah udara
yang ditiupkan dapat dicatat.
Kertas pencatat (lihat gambar) :
Dipakai kertas khusus dengan
ukuran tertentu, yang telah diberi garis-garisatau kotak-kotak untuk menyatakan
satuan ukuran pada pencatatan. Sumbu horizontal untuk pencatatan waktu, terbagi
atas 6 bagian besar oleh garis tebal, yang masing-masing bagian terbagi lagi
atas 10 bagian kecil oleh garis yang lebih tipis. Satu bagian besar (dibatasi
oleh 2 buah garis tebal vertical) berarti menunjukan waktu 1 detik, maka tiap 1
bagian kecil menunjukkan waktu 0,1 detik.
Sumbu vertical untuk pencatatan
besarnya volume udara yang masuk kedalam balon spirometer. Dimulai dari angka
0.2 – 4,5 yang menunjukkan volume udara mulai dari 200-4500 ml.
Hal-hal yang perlu
diperhatikan pada persiapan pemeriksaan :
1.
Letakkan alat ini sedemikian sehingga tempat
memasukkan udara (air inlet ) menghadap kearah depan.
2.
Pasanglah kertas pencatat pada tempat yang telah
dtentukan,masukakan lubang kertas pada
paku yang tersedia.
3.
Sebelum pencatatan,pena pencatat harus terletak
(menunjuk) secara tepat pada garis terbawah dari sumbu horizontal.
4.
Sebelum memulai pemeriksaan,cobalah tempat
memasang kertas (paper frame ) digerakkan kekanan dan kekiri untuk mengetahui
apakah gambaran pena pencatat itu berjalan sejajar dengan sumbu horizontal,maka
betulkanlah letak kertas pencatat.
5.
Putarlah tombol waktu (manual timer) sesuai
dengan arah panah,sehingga tempat memasang kertas (paper frame ) bergerak
kearah kekiri.
6.
Letakkan mouth piece pada air inlet.
7.
Selesai pemeriksaan,lepaskan mouth piece dan
letakkan spirometer sehingga air inlet miring menghadap kebawah.
Cara pemeriksaan :
1.
Sebelum pemeriksaan,catatlah : jenis kelamin,
umur (tahun),tinggi badan (cm),dan berat badan (kg )dari orang yang akan
diperiksa. Dengan ukuran2 bagian ini,dapat dihitung harga perkiraan vital
capacity (estimated value ) dari orang yang diselidiki dengan menggunakan
nomogram dari Baldwin atau dari rumus dibawah ini.
Rumus untuk menghitung VC Vital Capacity :
|
V.C. laki2 : ( 27.73 – 0.112 x umur ) x TB (cm )
V.C. Wanita : (21.78 – 0.101 X
umur ) x TB (cm )
|
2. Orang
yang akan diperiksa disuruh dengan posisi berdiri atau setengah duduk.
3. Semua
pakaian dan barang – barang yang melekat pada tubuh hendaknya dilepaskan, untuk
memudahkan seseorang mengadakan gerakan pernafasan. Sebaiknya sebelum
pemeriksaan, orang yang akan diperiksa disuruh tiduran ( berbaring ) selama 15
menit.
4. Arti
percobaan ini serta cara-cara pemeriksaan yang akan dilakukan hendaknya
diterangkan kepada orang yang akan diperiksa sebelum dimulai pemeriksaan.
5. Rangkaian
urutan pemeriksaan :
a.
Putarlah tombol waktu (manual timer ) kekanan
sesuai dengan arah panah sampai mencapai titik permulaan (starting position ).
b.
Kemmudian orang percobaan disuruh memegangi
spirometer tersebut dari arah belakang alat, dalam posisi horizontal.
c.
Sebelumnya orang percobaaan disuruh bernafas
secara normal (irama dan kedalaman nafas yang normal ).
d.
Suruhlah orang percobaan inspirasi
maksimum,kemudian baru menempatkan mulutnya ke mouth-piece,sesudah itu baru
disuruh menghembuskan udara pernafasan kedalam spirometer.
e.
Bersamaaan dengan mulai menghembuskan udara
pernafasan tersebut tekanlah starting button terus menerus sampai pemeriksaan
selesai atau sampai orang percobaan berhenti mengadakan gerakan (pernafasan )
ekspirasi. Cara penghembusan udara pernafasan hendaknya secara langsung (tidak
bole terputus-putus ), sekuat-kuatnya (komplet) dan secepatnya.
f.
Ulangi percobaan ini sedemikian,tanpa menekan
starting button,sehingga kertas pencatat akan tetap. Ini untuk mengetahui
besarnya harga vital capacity.
g.
Sesudah selesai,lepaskanlah mouth-piece dari
mulut.
h.
Bila orang percobaan kurang koooperatif atau
bila hasilnya meragukan ,maka ulangilah percobaan sekali lagi. Untuk percobaan
ulangan,maka geserlah ujung ppena pencatat sedikit kearah kanan,yang berarti
riginal point akan bergeser kekanan pula.
i.
Jangan lupa menuliskan nama orang yang diperiksa
pada kertas pencatat.
Cara Menghitung Hasil Pemeriksaan :
1.
Menghitung Estimated Vital Capacity atau Predicted Vital
Capacity.
Dihitung dengan
rumus atau dengan Nomogram dari BALDWIN. Kalau memakai Nomogram, maka dengn mistar
buatlah garis byang mennnghubungkan antara umur (menurut jenis ) dengan tinggi
badan . Titik potong pada garis (skala ) di tengah menunjukkan harga Estimated
Vital Capacity (EVC) orang percobaan. Hasilnya bisa dicookkan dengan menghitung
memakai rumus.
2. Observed Vital Capacity : Vital
Capacity yyyang didapat dari percobaan
Diukur dengan
spirometer,dimana sebelumnya orang percobaan mengadakan inspirasi maksimum
kemudian mengeluarkan semua udara pernafasan kedalam spirometer,dan pada pencatatan
digunakan kertas pencatat yang tetap ( starter button tidak ditekan).Biasanya
harganya lebih besar daripada Forced Vital Capacity.
3. Vital Capacity Ratio : harga persen
dari perbandingan antara Observed Vital Capacity dengan Predicted Vital
Capacity.
4. Forced Vital Capacity (FVC) : Vital
Capacity yang diperoleh apabila ekspirasinya merupakan suatu gerakan dan
respirasi maksimum . Bandngkan hasil dengan FVC hasil perhitungan dengan rumus.
5. Forced Vital Capacity Ratio : harga
persen dari perbandingan antara Forced Vtal Capacity dengan Predicted Vital
Capacity
6. Forced
Expiratory Volume (FEV) adalah Vital Capacity tiap satuan waktu.
Biasanya dicari
harga Forced Expiratory Volume satu detik (FEV1) .
Carilah titik pada kurve sesudah
orang percobaan mengadakan expirasi dengan satu gerakan cepat dari respirasi
maksimum selama 1 detik, yang dihitung mulai permulaan gerakan pernafasan
(titik permulaan ). Berapakah volume udara titik tersebut ? ( FEV1)
7. Forced Expiration Volume Ratio :
a. Harga persen dari perbandingan : FEV₁
/ FVC ( menurut GAENSLER).
b. Harga persen dari perbandingan : FEV₁
/ VC ( menurut TIFFENAU ).
Diketahui :
TB = 173 cm, Umur = 18 tahun.OVC
= 4050 cc
1. EVC laki – laki : ( 27,73 – 0,112 x 18 ) x 166
: ml
Jadi, EVC
laki – laki adalah atau ml.
2. OVC = 4050 cc
Ditanyakan : 3. VCR
4. FVC
5. FVCR
%
6. FEV₁
7a.FEVR₁ % gaensler
b.FEVR₁ % tiffenau
Jawab : 3. VCR
4. FVC
4000 ml
5. FVCR
6. FEV₁
7a.FEVR₁ %
, gaensler
b.FEVR₁
%
,
tiffenau
Diketahui : TB = 153, Umur = 17
tahun.
1. EVC perempuan : (
21,78 – 0,101 x 17 ) x 155
: 3069,639
ml
Jadi, EVC perempuan adalah 3069,639 atau 3070 ml.
2. OVC
= 1850 cc
Ditanyakan :
3. VCR
4. FVC
5. FVCR %
6. FEV₁.
7a. FEVR₁ % gaensler
b. FEVR₁ % tiffenau
Jawab : 1. VCR
2. FVC = 1700 ml 3. FEV₁ = 1700 ml
4. FVCR %
5.
FEVR₁ %
6. FEVR ₁ %
B. Spirometer Collins
Cara
Kerja
1. Spirometer
diisi udara biasa secukupnya (dilakukan oleh petugas laboratorium).
2. Masukan
mouth-piece ke dalam mulut. Pada waktu ini orang percobaan masih bernafas
dengan udara luar dan mengeluarkan nafas ke udara luar. Arah masuk dan
keluarnya udara diatur melalui kran simpang tiga.
3. Kemudian
puterlah kran simpang tiga sedemikian rupa sehingga orang percobabn bernafas
dari paru kedalam spirometer (tanpa diketahui oleh orang percobaan bernafas
dari paru kedalamm spirometer (tanpa
diketahui oleh orang percobaan).
4. Buatlah
pencatatan dari gerakan pernafasan sampai terlihat pada grafik dalamnya dan
frekwensi pernafasan sudah konstan (pernfasan normal).
5. Tentukan
frekwensi pernafasan normal tersebut dan terbesar dari Tidal Volume.
6. Kemudian
suruhlah orang percobaan melakukan inspirasi maximal yang disusl dengan
expirasi maximal. Kerjakan hal ini sampai 3 kali.
7. Tentukan
dari grafik yang Sdr. Peroleh:
a. Vital capacity
b.
Inspiratory
reserve volume
c.
Expiratory
reserve volume
8. Bandingkanlah
Vital Capacity (VC) yang didapat dengan percobaan dengan VC perhitungan menurut
rumus:
I.
VC (liter) untuk pria
VC (liter) untuk wanita
II.
VC (ml) untuk pria
VC (ml) untuk wanita
Rumus
untuk menghitung FCV (Forced Vital
Capacity):
FVC
(liter) untuk pria = (0.051 x TB cm)
– (0.025 x umur dalam tahun) – 3.55
FVC
(liter) untuk wanita = (0.033 x TB cm) –
(0.023 x umur dalam tahun) – 1.40
Rumus
unntuk menghitung luas permukaan badan (BSA = Body Surface Area)
Luas
permukaan badan (
) = 0.007184 x
x
Luas
Permukaan Badan
I.
VC
II. VC
FVC
Cara lain untuk menentukan Luas Permukaan
Badan adalah menggunakan Nomogram Dubois
D. PEMERIKSAAN PEAK FLOW RATE
CARA KERJA:
Peak
Flow Meter (PFM) adalah alat untuk mengukur jumlah aliran
udara dalam jalam nafas (PFR), digunakan untuk memonitor kemampuan untuki
menggerakkan udara, dengan menghitung aliran udara bronki dan untuk mengetahui
adanya obstruksi jalam nafas. Nilai PFR dapat dipengaruhi oleh beberapa factor
misalnya posisi tubuh, usia, kekuatan otot pernafasan, tinggi badan, dan jenis
kelamin. Peak Flow Meter (PFM) mengukur jumlah aliran udara dan jalan nafas.
Peak
Flow Meter (PFM) adalah kecepatan (laju) aliran udara ketika
seseorang menarik nafas penuh, dan mengeluarkannya secepat mungkin. Agar uji
(tes) ini menjadi bermakna, orang yang melakukan uji ini harus mampu
mengulangnya dalam kelajuan yang sama, minimal sebanyak tiga kali.
Cara pemeriksaan:
1. Bersihkan
mouth piece PFM dengan alcohol
2. Posisikan
penanda volume pada tanda “nol” (skala terbawah)
3. Genggam
PFM dengan tangan seperti meniup terompet
4. Ambil
nafas dalam dan tiup kedalam spidometer sekuat-kuatnya
5. Baca
pada volume PFR skala yang ditunjukkan oleh penanda volume.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar